Namamu...
Lunak terukir di tubir bibir
Begitu indah
Untuk ku abadikan di galeri hatiku
Menjadi penyeri kamar anganku
Kasihmu...
Hangat menyentuh ruang sepiku
Luruh lerai kelopak yang layu
Merimbun harum bunga impian
Ku kutip ku himpun
Menjadi jambangan rindu
Kini...
Akulah sang perindu
Menggamit rang bulan mengocak sang bayu
Menyapa alam yang terus berlagu
Indah...
Terlalu indah untuk ku ungkap
Menjadi puisi cinta Qaseh
Namun sakit....
Sakit untuk ku genggam rasa
Menanggung rindu yang sarat di dada
Lunak terukir di tubir bibir
Begitu indah
Untuk ku abadikan di galeri hatiku
Menjadi penyeri kamar anganku
Kasihmu...
Hangat menyentuh ruang sepiku
Luruh lerai kelopak yang layu
Merimbun harum bunga impian
Ku kutip ku himpun
Menjadi jambangan rindu
Kini...
Akulah sang perindu
Menggamit rang bulan mengocak sang bayu
Menyapa alam yang terus berlagu
Indah...
Terlalu indah untuk ku ungkap
Menjadi puisi cinta Qaseh
Namun sakit....
Sakit untuk ku genggam rasa
Menanggung rindu yang sarat di dada
No comments:
Post a Comment